Drama

Film yang mengangkat tema (KDRT) dengan Cara Berbeda “SAMAWA”

Email :22

Jakarta 21 Febuari 2025 sebuah Production HOuse bernama Travel Stories Pictures (TSF) kembali hadir dengan karya terbaru bertajuk ‘SAMAWA’, sebuah film yang mengangkat tema Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Mengusung isu sosial yang sensitif namun relevan, TSF berkomitmen menyampaikan pesan mendalam lewat cerita yang menggugah emosi penonton.

Sebelumnya Samawa merupakan singkatan dari bahasa Arab, sakinah, mawaddah, warahmah yang memiliki makna agar rumah tangga penuh cinta, harmonis, dan langgeng.

Akan Tetapi Untuk Mewujudkan Kluarga Samawa Itu tersendiri Tidaklah Mudah! seperti kata Ganank Dera, penulis sekaligus sutradara film ‘SAMAWA’ “Banyak isu sosial yang sebenarnya terjadi di sekitar kita, tetapi tidak banyak dibahas karena dianggap tabu atau kontroversial,”
“Kami ingin membuka ruang dialog bagi masyarakat untuk melihat fenomena ini dari berbagai sisi, tanpa memberikan penilaian mutlak,”

Film ini  menampilkan aktor dan aktris berbakat Alexzander Wlan dan Badriyah Afiff  serta artis lainnya seperti Ence Bagus, Lulu Zakaria, Lucky L. Moniaga, Amel Alvi dan Decy Decinta.

Film Samawa berfokus pada perjalanan sebuah keluarga yang terjebak dalam lingkaran KDRT dan mengungkap dimensi lain di balik dinamika pelaku serta korban.
Namun, alih-alih hanya menyoroti tindakan kekerasan itu sendiri, Samawa mengungkap dimensi lain di balik dinamika pelaku dan korban. Walau demikian, tampak jelas bahwa film ini tidak dimaksudkan untuk membenarkan KDRT dalam bentuk apa pun

Sebaliknya, Samawa bertujuan untuk memperlihatkan bahwa ada sisi kompleks dari fenomena ini yang sering kali terabaikan. Film ini bukanlah pembenaran terhadap KDRT, tetapi sebuah upaya untuk memaparkan bahwa fenomena ini ada dan lebih rumit dari yang terlihat di permukaan.

Realitas yang ditunjukkan dalam film ini seolah mengajak masyarakat untuk berpikir lebih dalam tentang isu KDRT yang ada pada kehidupan nyata di sekitar kita, khususnya di Indonesia.

Kisah Samawa berfokus pada perjalanan Yura (diperankan Badriyah Afiff), seorang perempuan Jawa yang menikah dengan Andi (diperankan Alexzander Wlan). Kehidupan rumah tangga mereka yang awalnya harmonis perlahan berubah menjadi penuh konflik karena dosa-dosa tersembunyi yang dilakukan Andi. Bergenre drama religi, film ini mengupas perjuangan Yura untuk mencari makna Sakinah, Mawaddah, Warahmah (SaMaWa) dalam keluarganya.

Ganank mengungkapkan bahwa cerita film ini terinspirasi dari realitas pernikahan. “Kita sering mendengar doa SaMaWa dalam setiap pernikahan, tetapi menjaga itu tidaklah mudah. Konflik seperti KDRT, perselingkuhan, dan perceraian menjadi tantangan besar. Film ini adalah refleksi dari perjuangan banyak pasangan muda yang rentan terhadap masalah tersebut,” ujarnya.

Alexzander Wlan, pemeran Andi, mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari proses mendalami karakternya sebagai pelaku KDRT. “Saya harus riset mendalam untuk memahami sisi psikologis dan agama pelaku KDRT. Ternyata ada banyak tendensi yang memicu tindakan seperti itu,” ungkapnya. Menurut Alexzander, proses syuting berjalan cukup emosional, terutama saat harus menjalani adegan konflik yang intens.


Film Samawa tak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi media refleksi tentang pentingnya memperjuangkan keharmonisan keluarga. “Ada banyak orang yang takut menikah karena trauma hubungan. Lewat film ini, kami ingin menunjukkan bahwa memperjuangkan hubungan itu memang sulit, tetapi sangat berarti,” tutup Ganank.

Dengan tagline “Dosamu, Cintaku, Selamanya,” Samawa siap menyentuh hati penonton melalui cerita yang emosional dan relevan. Jangan lewatkan penayangannya di bioskop mulai 27 Februari 2025

.

Leave a Reply

Related Posts